teks berjalan

SELAMAT DATANG DI BLOG NJONI

Minggu, 10 Oktober 2010

Boyolali_Umbul Tlatar

Umbul Tlatar semakin terkenal sebagai objek wisata air di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, seiring dengan pengelolaan kepariwisataan setempat yang terus membenahi berbagai sarana dan prasarananya.

Sumber mata air yang sebelumnya sekadar untuk memenuhi kebutuhan air bersih harian masyarakat setempat itu terletak di Dusun Tlatar, Desa Kebonbimo, sekitar empat kilometer utara pusat pemerintahan Kabupaten Boyolali.

Mereka yang datang ke umbul, sumber air, itu sebelumnya, terutama masyarakat yang menjalani ritual berendam (padusan) menjelang bulan puasa.

Kini, kawasan itu mulai menjadi tempat favorit pelancong, baik dari dalam maupun luar negeri.

Pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Boyolali juga telah meningkatkan daya guna Umbul Tlatar sebagai pemasok utama air bersih yang dikelolanya untuk kepentingan masyarakat.

Berbagai kalangan, seperti pelaku usaha bidang kepariwisataan, masyarakat setempat, dan pemerintah kabupaten bersinergi untuk terus membenahi kepariwisataan Umbul Tlatar sejak beberapa tahun terakhir.

Berbagai fasilitas secara memadai untuk kepariwisataan terlihat membuat Umbul Tlatar makin digandrungi wisatawan.

Sejumlah fasilitas wisata setempat antara lain tempat pemancingan, warung lesehan yang menyajikan berbagai masakan khas dengan menu ikan air tawar, taman bermain anak-anak. Semua itu menjadikan Umbul Tlatar menjadi objek ekowisata air yang menarik.

Sumber air Tlatar yang sebelumnya dimengerti masyarakat sebagai mata air alami dengan debit sekitar 400 liter per detik itu, kini seakan telah disulap menjadi kawasan ekowisata air yang terlihat indah dan cocok sebagai tempat piknik keluarga.

“Lokasinya pun bernuansa pedesaan, kekuatan penting untuk menarik wisatawan,” katanya.

Ia mengatakan, Umbul Tlatar didukung dengan fasilitas penyangga wisata yakni keindahan pemberdayaan air, lapangan “woodball” berstandard internasional, pengolahan sirup bunga roseri, kolam pemancingan, “Taman Pakecehan” tempat khusus anak-anak bermain air sambil menangkap ikan.

Selain itu, katanya, lokasi “outbond”, arena mobil-mobilan mengelilingi alam yang tampak lestari, tempat terapi ikan atau “spa ikan” rasbora berasal dari Turki. Pelancong yang merasa lelah setelah menikmati objek itu bisa memanfaatkan layanan terapi ikan itu.

Pelancong terutama wisatawan nusantara juga tertarik dengan mitologi Umbul Tlatar. “Memang kawasan wisata yang turut kami kembangkan ini sarat dengan mitos,” katanya.

Keberadaan lapangan “woodball” berstandard internasional, katanya, mendorong relatif banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke tempat itu.

“Adanya fasilitas `woodball`, kini wisatawan mancanegara datang silih berganti, persis seperti aliran air terus-menerus keluar dari Umbul Tlatar ini,” katanya.

Olahraga “woodball” di Indonesia merupakan cabang yang masih baru yang dikenalkan kepada para pengusaha yang sedang melancong. Peralatan dan cara memainkan mirip dengan golf namun alat pemukul dan bolanya terbuat dari kayu.

Ia mengatakan, wisman di Umbul Tlatar kelihatannya menggandrungi olahraga tersebut. Setelah bermain “woodball”, mereka terkesan segar karena kepenatan yang dibawa dari negara asalnya menjadi hilang.

Cabang olahraga berasal dari Taiwan itu, katanya, sering dikaitkan dengan sektor kepariwisataan. “Woodball” selama ini hanya terlihat berkembang di Malaysia dan Thailand.

Ia mengatakan, ajang internasional “woodball” yang secara tahunan digelar di Umbul Tlatar telah sukses mendongkrak kunjungan wisman. Peserta antara lain berasal dari Malaysia, Thailand, Taiwan, Singapura, Filipina, India, Pakistan, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan China.





Read More......